Calon Haji Asal Pacitan Meninggal Dunia di Tanah Suci

22 Mei 2024, 14:30 WIB
Ilustrasi : Jemaah Haji /Dok PRFM

DeranaNTT - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya menyampaikan, satu orang calon haji asal Pacitan, Jawa Timur (Jatim) bernama Imam Turmudi (71) meninggal dunia di Tanah Suci.

Adapun Imam berangkat ke Tanah Suci melalui Embarkasi Surabaya pada 15 Mei 2024 bersama Kelompok Terbang (Kloter) 15.

"Beliau wafat di Tanah Suci karena sakit jantung dan telah dimakamkan di Madinah," katanya di Surabaya, Selasa 21 Mei 2024 melansir Antara, Rabu.

Baca Juga: Basarnas Maumere Teken MoU dengan Sejumlah Potensi SAR di Labuan Bajo

Sejak keberangkatan, sambungnya, jamaah calon haji dari Embarkasi Surabaya pada 12 Mei 2024 sampai hari ini masih tercatat satu orang yang meninggal dunia di Tanah Suci.

Jamaah calon haji yang wafat di Tanah Suci, sambungnya mendapatkan hak badal haji tanpa dipungut biaya dan mendapat asuransi jiwa.

“Ada tiga kelompok jamaah yang bisa mendapatkan pelayanan badal haji oleh penyelenggara ibadah haji. Pertama, jamaah yang wafat di Asrama Haji Embarkasi atau embarkasi antara saat dalam perjalanan keberangkatan ke Arab Saudi, atau di Arab Saudi sebelum wukuf di Arafah,” ucapnya.

Baca Juga: 7 Jemaah Calon Haji Asal Indonesia Meninggal Dunia di Arab Saudi

Kedua, adalah jamaah yang sakit dan tidak dapat disafariwukufkan. "Ketiga, jamaah yang mengalami gangguan jiwa,” ujarnya.

Ia menyampaikan, asuransi jiwa terhadap jamaah yang wafat diberikan sebesar minimal biaya perjalanan ibadah haji.

Sementara PPIH Surabaya sampai hari ini telah memberangkatkan 14.461 calon haji ke Tanah Suci yang terbagi dalam 39 kloter atau sekitar 36 persen dari total kuota di embarkasi setempat.

Baca Juga: Hari Raya Waisak 2024: Tema, Makna, dan Rangkaian Peringatan yang Dilakukannya

Abdul Haris yang juga menjabat Kepala Bidang (Kabid) Haji dan Umrah Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jatim memaparkan dari 39 kloter yang telah diberangkatkan sebanyak 16 calon haji terpaksa tertunda keberangkatannya karena sakit.

"Jamaah yang sakit sebenarnya sebanyak sembilan orang. Tujuh orang lainnya adalah pendamping," ujarnya menambahkan.***

 

Editor: Mulia Donan

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler