Oleh: Rikardus Derosari
DeranaNTT - Aku seperti ranting kering yang terbawah arus, entahlah kemana arah dan tujuanku nanti
Sejak terbitnya mentari pagi hingga tenggelamnya aku tak lagi syukuri
Sebab, ragaku mati, remuk dan hancur
Nana...! engkau tegah meninggalkan aku tampa senyummu yang manis itu
Disini di tempat ini aku diam tampa kata, hingga malam selimuti bumi
Satu demi satu, kenangan manis, pahit menghimpit isi kepalaku,
Hanya tetesan air mata yang tercurah
Baca Juga: Terlalu Cepat Tuhan