Dengan jumlah ini, sambungnya, menjadi tantangan tersendiri. Ia berharap penyaluran pupuk bersubsisi ini tidak terjadi penyelewengan.
“Kita hadir di Kabupaten Manggarai untuk melakukan upaya-upaya jangan sampai terjadi penyelewengan, makanya sejak tahun 2022, kami sudah menggali banyak Kabupaten di Indonesia untuk hal yang sama, bagimana program pupuk bersubsidi ini tidak terlalu banyak bocor,” jelasnya.
Baca Juga: BMKG Sebut Gelombang Tinggi hingga 2 Meter Berpotensi Terjadi di Beberapa Perairan NTT
Terpisah, Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Manggarai, Ferdinandus Ampur menjelaskan, jumlah pupuk bersubsisidi tahun 2023 berdasarkan ART KK petani sebanyak 38.830 petani. Dengan rincian urea, 5.20.89 ton, NPK 9.56,62 ton, MPK Formula 24. 58 ton.
"Realisasi penyalurannya kata Ampur, urea 40, 56%, NPK 37,50 %, MPK formula 8.54 %," ungkapnya.***