Bareskrim Polri Direktorat Tindak Pidana Korupsi Berkunjung Ke Kabupaten Manggarai

- 20 Juni 2024, 08:50 WIB
Badan Reserse Kriminal Polri Direktorat Tindak Pidana Korupsi ( Dittipidkor) berkunjung ke Kabupaten Manggarai, pada Rabu 19 Juni 2024
Badan Reserse Kriminal Polri Direktorat Tindak Pidana Korupsi ( Dittipidkor) berkunjung ke Kabupaten Manggarai, pada Rabu 19 Juni 2024 /Foto: Istimewa /

DeranaNTT - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipidkor) berkunjung ke Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT, pada Rabu 19 Juni 2024.

Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk monitoring dan evaluasi (monev) program pupuk bersubsidi di daerah itu.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Heribertus Geradus Laju Nabit mengatakan evaluasi diawal maupun akhir tahun oleh team pengawas pengendalian pupuk di Manggarai sudah sering dilakukan, tetapi tidak berarti masalah sudah selesai.

Baca Juga: Bupati Kabupaten Manggarai Ingatkan Anak Muda untuk Jaga Nilai-nilai Budaya

Ia menyampaikan, saat melakukan upaya perbaikan tidak harus melihat dari kaca mata sendiri saja, tetapi juga harus melihat dari kacamata orang luar.

“Kadang terjadi masalah-masalah dilapangan diluar kendali kita bersama. Kita selalu berharap bahwa pada moment pertemuan seperti ini akan ada hal yang menjadi rekomendasi bagi kita dilapangan untuk mempercepat proses disitribusi pupuk di Manggarai,” ujarnya.

Direktur Tindak Pidana Korupsi Mabes Polri Hotman Tambunan menjelaskan, untuk wilayah Nusa Tenggara Timur terjadi penambahan alokasi pupuk bersubsidi secara signifikan.

Baca Juga: Pemkab Manggarai Gelar Kegiatan Pelatihan Seni Budaya, Libatkan 40 Guru Seni

Ia menyebut, tahun lalu jumlah pupuk bersubsidi sebesar 5.7 juta ton, dan menjadi sebanyak 9.55 juta ton, pada tahun 2024. 

Dengan jumlah ini, sambungnya, menjadi tantangan tersendiri. Ia berharap penyaluran pupuk bersubsisi ini tidak terjadi penyelewengan.

“Kita hadir di Kabupaten Manggarai untuk melakukan upaya-upaya jangan sampai terjadi penyelewengan, makanya sejak tahun 2022, kami sudah menggali banyak Kabupaten di Indonesia untuk hal yang sama, bagimana program pupuk bersubsidi ini tidak terlalu banyak bocor,” jelasnya.

Baca Juga: BMKG Sebut Gelombang Tinggi hingga 2 Meter Berpotensi Terjadi di Beberapa Perairan NTT

Terpisah, Kadis Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Manggarai, Ferdinandus Ampur menjelaskan, jumlah pupuk bersubsisidi tahun 2023 berdasarkan ART KK petani sebanyak 38.830 petani. Dengan rincian urea, 5.20.89 ton, NPK  9.56,62 ton, MPK Formula 24. 58 ton.

"Realisasi penyalurannya kata Ampur, urea 40, 56%, NPK 37,50 %, MPK formula 8.54 %," ungkapnya.***

Editor: Mulia Donan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah