Reza Indrari Amriel Mengingatkan, Strategi Branding Lewat Joget 'Gemoy' Berpotensi Menjadi Senjata Makan Tuan

- 14 Desember 2023, 07:23 WIB
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah), Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta pada Selasa, 12 Desember 2023.
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (tengah), Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta pada Selasa, 12 Desember 2023. /Antara/Galih Pradipta/

DeranaNTT - Pakar psikologi forensik, Reza Indrari Amriel dengan tegas mengingatkan, strategi branding lewat joget 'gemoy' yang sering dilakukan oleh calon presiden nomor urut 2 dari koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto, Berpotensi menjadi senjata makan tuan.

Pasalnya, joget 'gemoy' terkesan sebagai bentuk kompensasi, sekaligus pengalihan perhatian audiens atas menurun jauhnya kemampuan Prabowo Subianto berpikir strategis dan tuntas di level tertinggi pejabat negara.

Baca Juga: 78 Tahun Menanti, Desa Ngancar Manggarai Barat Segera Teraliri Listrik Negara

Reza menuturkan, ketika orang-orang di sekitar Prabowo Subianto terus mengarahkannya untuk berjoget, itu berarti mereka bukan melatih Capres Nomor Urut 2 tersebut untuk memulihkan executive functioning, melainkan justru mempertumpul kapasitas kognitif Prabowo Subianto. 

"Sudah hampir dua jam debat berlangsung. Executive functioning Prabowo tertakar, dan saya berempati pada beliau," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu 13 Desember 2023.

Baca Juga: Kilas Balik Keseruan TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale, Dimeriahkan JKT48 dan Deretan Artis Terkenal Lain

Reza menjelaskan, joget gemoy yang dilakukan oleh pasangan putra sulung Presiden Jokowi yang berulang-ulang itu, tanpa memperhatikan konteks acara.***

 

 

Editor: Mulia Donan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah