Jagoan Piala Dunia Sulit Diprediksi, Tim Papan Bawah Tak Mau Kalah Saing

- 10 Agustus 2023, 19:23 WIB
England's Rachel Daly and Georgia Stanway celebrate during the penalty shootout
England's Rachel Daly and Georgia Stanway celebrate during the penalty shootout /REUTERS/Dan Peled /

Derana NTT - Tidak mudah memprediksi hasil Piala Dunia Wanita. Masuk delapan besar diwarnai kepergian tim-tim yang pernah menjadi juara. Sementara yang bertahan hanyalah tim yang tidak masuk hitungan.

Piala Dunia Wanita kali ini menorehkan sejarah, Kolombia dan Prancis adalah dua tim terakhir yang merebut tempat perempat final Selasa malam, bergabung dengan Spanyol, Belanda, Jepang, Swedia, Australia, dan Inggris. Penuh liku-liku dan membuat penasaran.

Ketika turnamen masih menjadi 32 tim, ada kekhawatiran apakah tim dengan peringkat lebih rendah dapat bersaing di level ini.

Baca Juga: Dampak Kekeringan, Warga Karanganyar Gali Dasar Sungai Demi Dapat Air

Jepang adalah satu-satunya juara Piala Dunia yang tersisa, setelah naik podium juara pada 2011.

Amerika Serikat yang sudah empat kali juara pada awalnya berusaha menjadi tim pertama yang menang tiga kali berturut-turut, tetapi tersingkir dari turnamen sebelum semifinal untuk pertama kalinya dalam sejarah.

"Tidak ada yang mudah di turnamen ini," kata pelatih Sarina Wiegman setelah Inggris selamat dari babak 16 besar dari Nigeria sebelum menang dalam adu penalti.

Baca Juga: Daftar 10 Kota Paling Berpolusi di Indonesia, Jawa Paling Banyak

"Itu sangat menarik karena kami melihat permainan wanita telah meningkat pesat. Anda lihat di babak penyisihan grup, banyak pertandingan yang setara, dan bukan tim yang diharapkan yang selalu menang."

Siapa yang akan menjuarai Piala Dunia Australia adalah tebakan yang sulit dijawab oleh siapapun.***

Editor: Feliks Robi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah