Lejong Awal Tahun, DP2KBP3A Kabupaten Manggarai Timur Luncurkan Tiga Inisiatif Terkait Stunting

- 6 Maret 2024, 07:01 WIB
Kadis BP2KBP3A Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Jefrin Haryanto/DeranaNTT/Mulia Donan
Kadis BP2KBP3A Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Jefrin Haryanto/DeranaNTT/Mulia Donan /

Baca Juga: Ulah Petugas Piket, Tersangka MN Melarikan Diri dari Rutan Polres Manggarai Timur

" Stunting itu harus direspon dengan mindset darurat. Semua pihak harus panik dan bergerak. Kita fokus Grebek kepada potensi terjadinya kasus baru. Ibu Hamil KEK, Calon pengantin, dan Kelompok kehamilan usia dini, 'jelas Arsan.

Arsan juga memastikan bahwa semua Ibu hamil KEK harus didampingi pendamping keluarga dan PLKB. Bukan hanya pelaporan kasus tapi pelaporan aksi.

Baca Juga: Partai PDIP dan Demokrat Diprediksi Raih 5 Kursi di DPRD Manggarai Timur

Terkait Cek Dapur Mama, Vikberta Sardis S.KM, mewakili Kabid KB, menjelaskan bahwa Cek Dapur Mama adalah pengembangan dari program Dashat beberapa waktu lalu.

" Tahun lalu kita punya DASHAT, namun belum cukup lengkap memotret kondisi sasaran. Cek Dapur Mama, konsepnya membaca kondisi, penyebab dan status kesehatan seseorang mulai dari dapur, jelas Sardis.

Baca Juga: Aparat Masih Kejar Pelaku Rudapakasa yang Kabur dari Rutan Polres Manggarai Timur

Dalam pelaksanaanya Cek Dapur Mama, akan memberikan gambaran situasi, penyebab, lalu intervensi apa yang akan kita lakukan.

"Jangan sampai kita memakai satu resep untuk semua penyakit, pungkas Sardis.

Jimirius Ello, SS, kepala bidang anak, menutup presentasi dalam forum LEJONG ini dengan memaparkan inisiatif DP2KB Goes To School. Jimi memaparkan bahwa butuh inisiatif baru bagi intervensi pada remaja sebagai salah satu domain penyumbang stunting di hulu. Pernikahan dini, kekerasan seksual, HB rendah, dan kesehatan reproduksi adalah isu kunci dalam menggarap kelompok remaja ini.

Halaman:

Editor: Mulia Donan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah