DeranaNTT - Mantan Bupati Manggarai Timur periode 2019-2024 Agas Andreas dengan tegas menyampaikan, dirinya bukan seorang pemimpin yang maha sempurna, namun dalam kepemimpinannya akan selalu dikenang lantaran mampu menyiapkan kader-kader pemimpin terbaik masa depan.
Hal ini disampaikan mantan Bupati Manggarai Timur Agas Andreas dalam sambutannya pada acara pisah sambut Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur periode 2019-2024 yang bertempat di aula Setda Kantor Bupati Manggarai Timur, Senin 19 Februari 2024.
Baca Juga: Pesawat AirAsia Tergelincir di Bandara Komodo Labuan Bajo
"Saya ingin mengakui satu hal. Saya bukan pemimpin yang maha sempurna, tapi saya yakin sekali, bahwa saya akan dikenang sebagai pemimpin yang mampu menyiapkan kader kader pemimpin terbaik di masa depan. bukan karena hebatku. Tapi kalian membuatku hebat," ujarnya.
Ia menuturkan, kegelisahan dirinya dalam 6 bulan terkahir sebenarnya bukan tentang berakhirnya masa jabatan. Tapi, kata dia, tentang siapa yang bisa mengkawal masa transisi dalam satu tahun setelah ia dan wakilnya meninggalkan Lehong.
Ia menyampaikan, nama Boni Hasudungan adalah nama yang selalu disebut-sebutnya dalam doa. Sebab, perjuangan sosok Boni menurut Agas Andreas tidak mudah. Tidak enteng. Tidak sesederhana yang dibayangkan. Beberapa orang tahu persis bagaimana proses ini sempat menjadi rumit sampai nyaris putus asa.
"Saya mau tegaskan satu hal. Tuhan mencintai Manggarai Timur. Orang baik dan tulus selalu menemukan jalannya, dan terus terang Tuhan menghubungkan saya dengan banyak orang baik di republik ini, karena yang diperjuangkan adalah orang yang baik, maka sempurnalah semua pada akhirnya," ucapnya.
Baca Juga: Mantan Bupati Manggarai Timur Sampaikan Senja Mengajarkan Kita Menerima Sebuah Perpisahaan
Ia pun mengakui, tak sempat menahan air mata ketika melihat Pa Boni memakai seragam putih dengan garudanya. "Saya tidak kuasa menahan air mata saya. Tuhan mendengar doa-doa kita. Doa masyarakat Manggarai Timur," sambungnya.***