Network
Derana NTT - Petani Thailand menandai awal musim tanam padi dengan menggelar perlombaan balapan kerbau. Acara ini dilakukan setiap tahun dan merupakan warisan budaya yang sudah pada tahun 1800-an.
Lebih dari 60 ekor kerbau ambil bagian dalam perlombaan di jalur tanah sepanjang 200 meter di sub-distrik Napa di provinsi Chonburi, sekitar 80 kilometer (50 mil) tenggara ibu kota Bangkok.
Walikota Napa, Samart Suksawang mengatakan, acara tersebut menghormati kerbau sebagai hewan yang membantu manusia dalam hal mengolah sawah saat musim hujan tiba.
Baca Juga: Alamak! Kades di Aceh Korupsi Dana Desa Hingga 2,1 Miliar
“Tujuannya untuk melestarikan tradisi dan budaya, agar generasi muda mengerti bahwa kita sudah lama mempraktekkan budidaya padi dengan bantuan kerbau di masyarakat lokal kita,” katanya.
Meskipun banyak petani sekarang menggunakan traktor untuk membajak sawah, kerbau masih dipelihara untuk tugas lain seperti mengangkut beban.
Saat balapan, para pemuda berlari di belakang sepasang kerbau, tali diikat di leher kerbau, menggunakan cambuk agar hewan tersebut bisa berlari cepat. Mereka melewati jalur yang tergenang air. Di sela-sela balapan, mereka juga memercikkan air ke hewan tersebut.
“Saat panas, kami harus memercikkan air kepada kerbau balapan untuk menghilangkan rasa lelah,” kata pembalap Noppadorn Ponpaiparn, 26.
"Sama seperti petinju, saat istirahat, kita harus mengobati benjolan-benjolan di wajahnya sebelum bertinju lagi di ronde berikutnya."
Perlombaan berlangsung dalam cuaca kering yang panas, dengan perkiraan curah hujan turun 5% untuk periode Juli-Oktober, menurut Departemen Meteorologi negara itu.
